Malam itu saya tiba di Domodedova Moscow Airport Moskow, sekitar pukul 20.00. Ketika di Indonesia, saya sudah booking mobil untuk penjemputan bandara ke Hostel menggunakan Lingo Taxi. Banyak yang mereferensikan jasa menggunakan Lingo Taxi untuk yang nggak mau repot geret koper dari bandara ke hostel.
Biaya yang saya keluarkan RUB 2350, sekitar 450 ribu. Mahal? Iya mahal belum apa-apa udah keluar duit gopekceng. Tapi gara-gara parno baca-baca artikel banyak copet di Russia saya jadi takut naik kereta Aeroexpress. Biaya aeroexpress RUB 500 sekitar 115 ribu per orang.
Cara Naik Aeroexpress :
Saya sempat baca-baca, cara naik aero express sangat mudah yaitu dari airport langsung naik aeroexpress yang lokasinya dilantai bawah airport. Perjalanan kurang lebih 45 menit untuk menuju kota Moskow. Selanjutnya kalau sudah sampai distasiun kota naik metro menuju hotel.
Imigrasi di Russia termasuk cepat, cetok-cetok beres, yang lama adalah nunggu bagasi. Ada ketentuan kalau si Lingo Taxi ini nunggu lebih dari sejam maka akan kena charge. Untunglah 5 menit sebelum deadline habis, saya sudah ketemu driver saya yang bernama Roman. Nah Roman ini berusia sekitar 40 tahunan, tingginya sekitar 190 cm ala tinggi artis Hollywood. Ketika saya datang, koper saya langsung dibawain. Saya ngikutin dia sambil lari-lari, gimana cobak jalannya cepat banget tinggi dan selisih tinggi saya dengan dia 35 cm wkwkwkwkwk
Untuk lama perjalanan dari bandara ke kota sekitar satu jam, tergantung macet tidaknya perjalanan. Dari balik mobil inilah saya terkagum-kagum lihat suasana Moscow..lampu gemerlapan..tulisan yang tidak bisa saya baca.. Mengingatkan saya seperti suasana home alone yang versi New York.
Roman mengantarkan tepat dipintu hostel. Pencarian hostel seperti drama, karena rata-rata hostel di Russia tidak ada plang nama hotel. Ada tulisan namun kecil banget hampir tak terbaca. Good Mood Hostel..sudah saya tulis referensinya di artikel sebelumnya…
Selamat Datang Moskow….Russia
Hostel yang saya tempat letaknya sangat strategis. Berada dipusat kota, sekitar 900 meter dari Red Square. Saya yakin banyak juga yang lebih dekat dari Red Square, namun pertimbangan dari metro Kitay Gorod yang Cuma 190 meter saja juga jadi pertimbangan saya. Hari ini rencana saya jalan-jalan sekitar Red Square, GUM Mall, Kremlin dan Old Arbat.
Pagi itu suhu sekitar 15’, sejuk, kadang juga dingin ketika angin berhembus. Kala itu jalanan pagi di Moscow lenggang. Saya asiknya menikmati bangunan khas Eropa. Russia memang unik, penduduknya tidak mau disebut orang Eropa ataupun Asia, sebagian besar wilayahnya di Asia namun penduduknya lebih banyak tinggal di sisi Eropa.

Bagaimana wajahnya? Yang pasti cantik dan ganteng nggak ada yang jelek. Ada yang berwajah khas Eropa, ada pula berwajah Mongolia mata sipit tapi ada bulenya.
Kami menyusuri jalan menuju Red Square. Red Square merupakan icon dari moskow, sekelilingnya adalah bangunan-bangunan bersejarah diantaranya St. Basil Cathedral, Museum Lenin, Kazan Cathedral, Museum Of The Patriotic. Saking banyaknya bangunan bersejarah di sekitar Red Square, saya sampai lupa mengingat namanya satu persatu.
![]() |
Katedral Santo Basil |
![]() |
Bangunan Merah : Iverskaya Chasovnya (gerbang masuk dan gereja) |
![]() |
Red Square |
![]() |
Benteng Kremlin (juga akses pintu keluar Kremlin) |
Buka 24 JamMetro :Kitay Gorod exit 1 (jalan 800 meter)Plotschad Revolyutsii exit 11 (jalan 450 meter)
GUM MALL…
Untuk mengisi perut saya jalan-jalan ke GUM Mall. Katanya ritual wajib traveler mampir ke Stolovoya 57. Ini hari pertama saya makan di Russia. Konsep makanan di Stolovoya yang ala kantin, bawa baki lalu tunjuk makanan bikin khilaf, habis sekitar RUB 500. Memang nggak ada nasi, tapi karena saya penggemar keju, daging, mayonnaise ala-ala makanan Eropa jadi taste cocok dilidah saya.


Masuk ke GUM MALL bagaikan masuk ke istana. Bangunan yang dibangun pada abad 18 ini interiornya serba mewah. Meski yang dijual rata-rata barang mewah seperti DIOR, FENDI, BOSS.. yang saya tak sanggup membelinya. Jadi ke GUM MALL saya cuma makan, window shopping, makan ice cream.
Jam Buka :10.00 - 22.00
Lanjut….
KREMLIN
Lokasi Kremlin masih sekitaran Red Square. Pintu masuk Kremlin untuk wisatawan ini harus memutar terlebih dahulu melewati Alexander Garden dari Red Square, nanti kalau sudah didalam Kremlin mau keluar maka posisi kita kembali lagi ke Red Sqaure yang posisinya diseberang GUM MALL.
Sepanjang perjalanan menuju Kremlin ini ramai banget wisatawan, kami juga sempat melihat api abadi untuk mengenang korban Perang Dunia II. Biasanya sih di sini pulalah tempat cuci mata karena banyak tentara ganteng semacam aktor di Tipi.
Tiket Kremlin ini banyak banget macamnya. Saya memilih yang termurah yaitu RUB 250 atau 56 ribu. Pokoknya tiket ini cuma bisa masuk area kremlin tanpa bisa masuk ke Museum. Ticket termahal RUB 1000 yang bisa masuk ke Amour Chamber yaitu museum senjata Russia.
Awalnya saya nggak ngeh karena kurang browsing....apa dan ada apa saja di Kremlin? Begitu masuk ke area Kremlin saya langsung disemprit sama mas tentara. Ternyata saya melewati garis yang tidak boleh dilewati pengunjung. Beberapa langkah kemudian ada juga yang kena semprit, jadi sepanjang perjalanan di area Kremlin ini dijaga oleh Tentara secara ketat.
Rupanya Kremlin merupakan tempat di mana Presiden Putin tinggal. Ooh pantes dijaga ketat apalagi ketika melewati jalan aspal mendekati istana. Kalau nekat ya bakalan digiring.
Di Kremlin Ada area khusus di mana bangunan-bangunan berdekatan. Ada sekitar 8 bangunan didalam Kremlin, kebanyakan kalau nggak museum ya gereja. Bangunannya mirip-mirip, namanya juga susah banget diingat.
Selain Gedung, di Kremlin ini banyak banget taman bunga. Saya sempat rehat sambil ngemil ditemani burung merpati. Ya saya rasa tiket yang saya beli lebih dari cukup menikmati Kremlin.
Museum opening hours
09:30 to 18:00
Ticket office 9:00 to 17:00
Day off - ThursdayMetro :Alexsansandrovisky Sad exit 5 (dekat pintu tiket kremlin)
Old Arbat
Dari Kremlin, kami sempat kembali ke Hostel untuk istirahat dan sholat. Russia negara mayoritas non muslin jadi kami kalau sholat ya kembali ke hostel nggak sempat cari-cari masjid atau musholla karena pastinya jauh dari pusat kota.
Begitu keluar Metro kami Apes banget ketika sampai di Old Arbat ini hujan gerimis. Harusnya disepanjang Jalan Old Arbat banyak orang berjualan souvenir dan pakaian, sayangnya karena hujan hampir tidak ada penjual yang berdagang di jalan.
Karena Kawasan Old Arbat ini sepi maka kami memutuskan makan malam di Obed Buffet. Restoran yang terkenal dijadikan “jujugan” para traveler. Obed Buffet memang surganya makanan, berkonsep ala kantin yang ambil sendiri lalu makanannya ditimbang. Seperti biasa saya khilah habis RUB 922 atau hampir 200 ribuan. Ulasan Obed Buffet sudah saya tulis di artikel sebelumnya.
Pickpocket dan Scam di Moskow
Ketika dalam perjalan ke Hostel, Saya bertanya ke Roman driver Lingo Taxi kami, saya menanyakan benarkah PickPocket banyak di Moskow seperti yang kami baca dibeberapa artikel. Roman malah heran dengan artikel yang saya baca, Roman meyakinkan bahwa Moskow sangat aman untuk traveler. Kami sedikit lega dengan apa yang dikatakan Roman.
Tetap saja kami harus waspada, karena Russia identik dengan Eropa yang banyak copet. Dikawasan Old Arbat ini juga kami waspada, sempat saya baca-baca di sini banyak pickpocket alias copet berkeliaran. Tapi alhamdulilah hari-hari saya di Moscow dan St Petersburgh sangat aman.
Di Kawasan Old Arbat, suami saya ketika merokok diluar restaurant sempat didatangi oleh laki-laki muda yang meminta rokok. Agak kaget juga sih, laki-laki muda itu wajahnya ganteng tapi nggak punya duit buat beli rokok wkwkwkwk